| 501 | 506 | 511 | 516 | ||
| 502 | 507 | 512 | 517 | ||
| 503 | 508 | 513 | 518 | ||
| 504 | 509 | 514 | 519 | ||
| 505 | 510 | 515 | 520 |
Siswi kelas XI TJKT 1 (Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi) dengan keahlian di bidang Pemrograman.
Website ini saya buat untuk membantu teman-teman memahami konsep jaringan seperti:
Wildcard Mask adalah kebalikan dari Subnet Mask, digunakan terutama dalam pengaturan Access Control List (ACL) pada perangkat jaringan seperti router.
Jika subnet mask menentukan bagian network dan host, maka wildcard mask menentukan bagian mana dari alamat IP yang harus diperiksa atau diabaikan saat membuat aturan akses jaringan.
Fungsi utama Wildcard Mask:
Digunakan dalam konfigurasi ACL untuk menentukan kelompok IP mana yang boleh atau tidak boleh mengakses jaringan.
Membantu dalam routing dinamis seperti OSPF.
Mengidentifikasi rentang IP yang termasuk dalam satu kelompok.
Rumus sederhana:
Wildcard Mask = 255.255.255.255 – Subnet Mask
Contoh:
Jika Subnet Mask = 255.255.255.0
Maka Wildcard Mask = 0.0.0.255
Jika Subnet Mask = 255.255.255.240
Maka Wildcard Mask = 0.0.0.15
Misalnya kita ingin mengizinkan akses dari jaringan 192.168.10.0/24:
access-list 10 permit 192.168.10.0 0.0.0.255
Artinya, router akan mengizinkan semua IP dari 192.168.10.0 sampai 192.168.10.255.
| Aspek | Subnet Mask | Wildcard Mask |
|---|---|---|
| Fungsi | Menentukan bagian network dan host | Menentukan bagian yang diabaikan atau diperiksa |
| Nilai | Berisi angka 1 untuk network dan 0 untuk host | Kebalikannya dari subnet mask |
| Contoh | 255.255.255.0 | 0.0.0.255 |
Wildcard Mask sangat penting dalam dunia jaringan, terutama dalam konfigurasi ACL dan routing. Dengan memahami cara menghitung dan penggunaannya, administrator jaringan dapat mengontrol lalu lintas dengan lebih tepat dan efisien.
VLSM atau Variable Length Subnet Mask adalah teknik pembagian jaringan (subnetting) yang memungkinkan penggunaan panjang subnet mask yang berbeda-beda dalam satu jaringan utama.
Dengan VLSM, setiap subnet bisa disesuaikan ukurannya dengan kebutuhan jumlah host di jaringan tersebut, sehingga penggunaan IP Address menjadi lebih efisien dan hemat.
Tujuan utama dari VLSM adalah untuk:
Mengoptimalkan penggunaan IP Address agar tidak terbuang sia-sia.
Membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Mempermudah manajemen jaringan.
Meningkatkan keamanan dan performa jaringan.
Misalkan ada jaringan dengan IP Address 192.168.10.0/24, dan kebutuhan perangkat seperti berikut:
Subnet A: 50 host
Subnet B: 25 host
Subnet C: 10 host
Langkah-langkah:
Urutkan dari kebutuhan host terbesar ke terkecil.
Subnet A butuh 50 host → gunakan subnet mask /26 (255.255.255.192) yang menyediakan 62 host.
Subnet A = 192.168.10.0 – 192.168.10.63
Subnet B butuh 25 host → gunakan /27 (255.255.255.224)
Subnet B = 192.168.10.64 – 192.168.10.95
Subnet C butuh 10 host → gunakan /28 (255.255.255.240)
Subnet C = 192.168.10.96 – 192.168.10.111
Dengan cara ini, tidak ada IP yang terbuang banyak seperti saat menggunakan satu subnet mask tetap.
IP Address digunakan secara efisien.
Fleksibel dalam pengaturan jaringan besar.
Dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap departemen.
Memudahkan administrator dalam perencanaan IP.
VLSM adalah solusi cerdas dalam pengaturan IP Address karena membantu pembagian jaringan secara efisien, fleksibel, dan terencana. Teknik ini banyak digunakan dalam konfigurasi jaringan modern, termasuk dalam sistem Cisco dan manajemen IP skala besar.
PT. Nusantara Teknologi
IP network: 10.10.0.0/16
Subnet mask: 255.255.0.0
Jumlah network (pada level /16): 1 (karena 10.10.0.0/16 adalah satu jaringan /16).
Jumlah subnet /24 di dalam /16: 2^(24-16) = 2^8 = 256 subnet /24.
Jumlah host usable maksimal per /16: 2^16 - 2 = 65,536 - 2 = 65,534 host.
CV. Solusi Data
IP network: 172.16.0.0/16
Subnet mask: 255.255.0.0
Jumlah network (pada level /16): 1.
Jumlah subnet /24 di dalam /16: 2^8 = 256.
Jumlah host usable maksimal per /16: 65,534.
PT. Garuda Sistem
IP network: 192.168.100.0/16
Subnet mask: 255.255.0.0
Jumlah network (pada level /16): 1.
Jumlah subnet /24 di dalam /16: 256.
Jumlah host usable maksimal per /16: 65,534.
PT. Cahaya Informatika
IP network: 10.200.0.0/16
Subnet mask: 255.255.0.0
Jumlah network (pada level /16): 1.
Jumlah subnet /24 di dalam /16: 256.
Jumlah host usable maksimal per /16: 65,534.
PT. Prima Jaringan
IP network: 172.31.0.0/16
Subnet mask: 255.255.0.0
Jumlah network (pada level /16): 1.
Jumlah subnet /24 di dalam /16: 256.
Jumlah host usable maksimal per /16: 65,534.
| 1 | PT Graha Sumber Teknologi | 103.189.197.81 | Class A | 255.255.255.0 |
| 2 | PT Qwords Company International | 103.28.12.0 | Class A | 255.255.255.0 |
| 3 | PT Adidaya Infocom Lestari | 103.138.14.0 | Class A | 255.255.255.0 |
| 4 | PT Nusantara Data Center | 103.10.25.5 | Class A | 255.255.255.0 |
| 5 | PT Batavia Network Indonesia | 103.22.45.12 | Class A | 255.255.255.0 |
| 6 | PT Satria Digital Teknologi | 103.31.77.9 | Class A | 255.255.255.0 |
| 7 | PT Cakra Media Nusantara | 103.56.8.101 | Class A | 255.255.255.0 |
| 8 | PT Inovasi Global Komputindo | 103.72.99.22 | Class A | 255.255.255.0 |
| 9 | PT Solusi Jaringan Mandiri | 103.101.120.55 | Class A | 255.255.255.0 |
| 10 | PT Artha Data Systems | 103.112.210.8 | Class A | 255.255.255.0 |
| 11 | PT Samudra Internet Service | 103.123.45.90 | Class A | 255.255.255.0 |
| 12 | PT Mandiri Teknologi Sejahtera | 103.144.87.30 | Class A | 255.255.255.0 |
| 13 | PT Cipta Karya Telekomindo | 103.155.210.17 | Class A | 255.255.255.0 |
| 14 | PT Mega Akses Persada | 103.166.40.5 | Class A | 255.255.255.0 |
| 15 | PT Digital Nusantara Solution | 103.177.250.2 | Class A | 255.255.255.0 |
Komunikasi Optik 2 Mencari IP Address ISP
501 506 511 516 502 507 512 517 503 508 513 518 504 509 514 519 505 510 515 520